Monday, July 6, 2015

Stroycake for Ramadhan

Ramadhan, Bulan Penuh Hikmah


Kewajiban menjalankan puasa di bulan Ramadhan seringkali menciptakan berbagai  cerita. Baik itu cerita lucu, cerita konyol, cerita sedih yang mengharu-biru, atau cerita yang penuh dengan tangis kebahagiaan. Semua cerita dan kenangan tak terlupakan itu akan dimiliki oleh setiap umat muslim di seluruh dunia, tak terkecuali.
Lygia Pecanduhujan dan ke-41 penulis terpilih lainnya, berani membuka kembali kenangan suka dan duka mereka saat menyambut bulan Ramadhan dan jelang Hari Raya Idul Fitri untuk dirangkum dalam sebuah kumpulan kisah penuh hikmah.
Sebanyak 44 kisah inspiratif akan membawa kita larut dalam tawa bahagia, sedu sedan terpendam dan kikik geli yang tertahan akibat keindahan gaya bertutur masing-masing penulisnya. Mereka mampu menyajikan pengalaman kocak, sedih maupun gembira, dalam susunan kalimat yang cukup apik untuk dibaca.
Kisah-kisah tersebut terbagi ke dalam 3 tema, yaitu Unforgotten Ramadhan, Air Mata Itu, dan Ramadhan Penuh Cinta.
Tema pertama, Unforgotten Ramadhan, menyuguhkan kisah-kisah unik yang dialami oleh para penulisnya. Mereka membagikan pengalaman saat berpuasa menjadi momen yang penuh dengan memori sarat luapan emosi, tetapi juga indah untuk diceritakan. Semua kisah lucu maupun mengesalkan itu tidak membuat cerita-cerita tersebut kehilangan makna untuk bisa dijadikan pelajaran dan teladan.  Pada bagian pertama ini, sebanyak 14 kisah menarik, siap untuk dihidangkan.
Salah satunya adalah sebuah kisah yang ditulis Ranny Wudyanti. Bagi Ranny, menjalankan puasa pertamanya di negeri Jiran sebagai seorang isteri, bukanlah hal mudah. Hal ini tertuang dalam tulisannya yang berjudul Jamuan Ramadhan. Keinginan untuk memberikan jamuan buka puasa dan sahur terbaik untuk keluarga kecilnya tak membuatnya patah semangat, meski peralatan dan kemampuan memasaknya cukup minim. Peristiwa menggelikan saat hidangan soto Bandung dan puding kopi yang disajikan tak sesukses yang diinginkan, mampu membuat pembaca tersenyum-senyum penuh arti. Mungkin hal ini juga pernah dialami oleh para pengantin baru lainnya.
Berbeda dengan Ranny, Lygia dalam kisah berjudul Lebaran Sandal Jepit, menuturkan pilihannya untuk merelakan sepatu sandal  kesayangannya diberikan kepada mertua tercinta, sementara dirinya pulang menggunakan sandal jepit. Baginya, memberikan barang kesayangan pada orang tercinta jauh lebih menghangatkan hati daripada memedulikan pandangan orang lain terhadap kita.
Tema kedua, Air Mata Itu, terdiri dari beberapa kisah mengharukan yang dapat mengaduk-aduk perasaan kita. Beberapa kisah diantaranya mampu memaksa air mata menetes perlahan. Ternyata bagi sebagian orang, bulan Ramadhan yang pernah dilalui adalah bulan penuh ujian dan perjuangan. Perasaan hampa saat ibunda telah tiada (Idul Fitri Terhampa, Nunik Utami), dan bimbangnya hati  mengetahui diri telah berbadan dua saat kondisi ekonomi kurang mendukung (Aku Bahkan Rela Mati Untuknya, Nia Haryanto), adalah dua dari 19 kisah yang tersaji lezat bergizi.
Terakhir adalah tema Ramadhan Penuh Cinta. Pada bagian ini terangkum rekaman peristiwa penuh keajaiban cinta. Mulai dari serunya berburu bingkisan lebaran bersama suami (Seminggu 3 Mall, 2 Plaza dan 4 Pasar, Oci YM), sampai indahnya hidup berdampingan walaupun dalam satu keluarga terdiri dari berbeda agama (Unity in Diversity, Archa Bella). Ke-11 cerita pada bagian terakhir ini cukup mampu membuat pembacanya tersenyum simpul, namun tak sampai lupa akan hikmah dibalik cerita.
Buku hasil kerja sama P.T. Gramedia dengan Indscript Redaksi dan komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN) ini adalah sebuah kolaborasi yang cukup serasi. Sebagian besar penulis adalah perempuan. Buku ini sepertinya merupakan sebuah wujud nyata dari usaha untuk sebanyak mungkin memberdayakan perempuan-perempuan di Indonesia dalam dunia tulis menulis. Menulis kisah-kisah yang ada di sekitar kita ke dalam sebuh kumpulan kue cerita (Storycake). Diantaranya adalah kisah-kisah menarik selama bulan Ramadhan.  
Bulan Ramadhan memang selalu menyisakan sebuah kisah untuk kita semua. Cerita apa pun itu, pastinya akan memberi makna mendalam di hati masing-masing individu yang mengalaminya. Pelajaran berharga dari pengalaman pribadi maupun pengalaman orang lain, segera dipetik untuk menjadikan diri kita lebih baik dari sebelumnya. Sepotong kisah yang ada di dalam buku ini mungkin dapat kita jadikan sebagai bahan pelajarannya.

Judul  buku     : Storycake for Ramadhan
Penulis             : Lygia Pecanduhujan, dkk
Penerbit           : P.T. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan           : Agustus 2011

Halaman          : ix + 262 halaman

No comments:

Post a Comment